TAHLILAN DAN SELAMATAN MENURUT MAZHAB SYAFI'I

Tahlilan merupakan kegiatan membaca serangkaian ayat-ayat Al-Qur’an dan kalimat thayyibah (tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir), dimana pahala bacaan tersebut dihadiahkan untuk para arwah (mayit) yang disebutkan oleh pembaca atau oleh pemilik hajat. Tahlilan biasanya dilaksanakan pada hari-hari tertentu, seperti tujuh hari berturut-turut dari kematian seseorang, hari ke-40, ke-100, atau ke-1000-nya.

Tahlilan juga sering dilaksanakan secara rutin pada malam Jumat atau malam-malam tertentu lainnya. Setelah tahlilan, biasanya pemilik hajat akan memberikan hidangan makanan untuk dimakan di tempat atau dibawa pulang. Dengan demikian, inti tahlilan adalah: Pertama, menghadiahkan pahala bacaan Al-Qur’an dan kalimat thayyibah kepada mayit. Kedua, mengkhususkan bacaan itu pada waktu-waktu tertentu, yaitu tujuh hari berturut-turut dari kematian seseorang, hari ke-40, ke-100, dan sebagainya. Ketiga, bersedekah untuk mayit, berupa pemberian makanan untuk peserta tahlilan. Lalu, bagaimanakah pendapat para ulama terkait ketiga masalah tersebut?

Kitab yang bertuliskan Arab Melayu berjudul Tahlilan dan Selamatan Menurut Mazhab Syafi'i Radhiallahu Anhu yang ditulis oleh Drs. Burhanuddin Muhammad Isa sangat menarik dan layak dibaca oleh seluruh kaum Muslimin, kitab ini bersumber dari berbagai kitab yang mu'tabar (menjadi pegangan) di kalangan pengikut-pengikut mazhab Syafi'i.

Kitab Tahlilan dan Selamatan Menurut Mazhab Syafi'i Radhiallahu Anhu berisikan tentang pendapat Imam Syafi'i dan para ulama dari kalangan mazhab Syafi'i terkait dengan tidak sampainya pahala bacaan ayat-ayat Al-Qur'an, maupun bacaan lainnya dengan niat dihadiahkan atau dikirimkan kepada mayit atau ruh tertentu atau arwah kaum muslimin pada umumnya. Tahlilan dan selamatan yang bagaimana yang ada tuntunan dalam Islam dan yang dipraktekan oleh Rasulullah SAW? Nah untuk detailnya pembahasan ini, silahkan dibaca kitab ini, semoga bermanfaat, selamat membaca.

Silakan klik ==> UNDUH bagi yang membutuhkan Kitab/Buku ini.